Clearing House Hidrometeorologi

Artikel

11 October 2020

Kepala BMKG Buka Rapat Prakiraan Musim Hujan (PMH) 2020/2021 Secara Virtual

Jakarta - Pusat Informasi Perubahan Iklim, Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG menyelenggarakan Rapat Prakiraan Musim Hujan (PMH) 2020/2021. Acara yang direncanakan berlangsung secara virtual melalui video conference selama 8 (delapan) hari, resmi dibuka oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Rabu, (28/7).

Rapat Prakiraan Musim Kemarau (PMH) 2020/2021 merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan sebagai ajang koordinasi dan sinkronisasi produk prakiraan musim, yang dilakukan oleh BMKG Pusat dengan UPT daerah sesuai dengan zona musim masing-masing. Target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah Prakiraan Musim Hujan berskala nasional.

Kegiatan ini melibatkan para prakirawan dari BMKG Pusat, UPT daerah yang terdiri dari Stasiun Klimatologi, Stasiun Meteorologi Koordinator dan Stasiun GAW (Global Atmosphere Watch), serta narasumber dari IPB, PERHIMPI (Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia), JICA (Japan International Cooperation Agency), serta dari internal Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG.

Rapat Prakiraan Musim Hujan 2020/2021 merupakan salah satu rangkaian dari tahapan penyiapan prakiraan musim, mulai tingkat bidang, kedeputian, BMKG (melibatkan STMKG), dan juga tingkat nasional. Selanjutnya, akan dibahas dengan melibatkan instansi/perguruan tinggi dalam National Climate Outlook Forum (NCOF), sebelum dikeluarkannya rilis media.

Dalam arahannya, Dwikorita menyampaikan bahwa produk prakiraan musim sangat dipercaya oleh Presiden dalam menyusun program peningkatan perekonomian dan ketangguhan yang sangat vital dibutuhkan, sehingga berpengaruh untuk keselamatan dan kesejateraan rakyat.

"Kinerja Bapak/Ibu di lapangan sangat berpengaruh bagi kualitas dan kuantitas data iklim. Jika ada peringatan dini, tiap KUPT harus proaktif dalam memberikan informasi dan komunikasi dengan BPBD ataupun instansi yang terkait agar tidak ada korban jiwa," ujar Dwikorita.

Menutup arahannya, beliau menyampaikan dalam pengembangan model prediksi, BMKG bekerja sama dengan IPB untuk membangun Sistem Prediksi Multi Model Ensemble. Hal tersebut bertujuan mengurangi risiko bencana iklim demi mewujudkan BMKG handal, terpercaya dan menghasilkan data yang akurat.